Senin, 28 Oktober 2013

Waspada Kejahatan Berkedok Teman Dekat

Sedikit mau berbagi kejadian aku sendiri yang mengalaminya.
Agak bingung mau menceritakannya seperti apa.
Cuma disini kasus penipuan yang menimpa aku sendiri tuh Si Penjual Pulsa yang Kena Penipuan dengan mengatasnamakan Teman pabrik.
Jadi gini ceritanya. Eheeemmm..
Pagi itu aku kerja seperti biasa, Yaa gimana sih kalo dikantor, sibuk gak terlalu sibuk.
Ada Telephone bunyi, kebetulan bukan Line Telephone di meja ku. Karna itu Line meja atasan aku.
Gak lama atasan ku bilang ya. "Ini siapa? Mau Cari siapa?" Karena si penelpon bicara "Mau ngomong sama yang jual pulsa, mana orangnya?" Dengan tegas atasan ku bicara "INI SIAPA?" Penelpon langsung meyakinkan atasan ku untuk memberikan telponnya kepada ku sambil bicara "Ih masa gak tau sih"
Tanpa basa basi lagi, atasan ku langsung memberikan teleponnya kepadaku.
"Hallo"
"Ini yang jual pulsa ya?"
"Iya ini siapa?"
"Masa gak kenal sih?"
"ini siapa?" Tegasku
"Ih masa lupa, ini satpam depan" Ujarnya
"Satpam depan? Siapa? Ohh Pak M*L yaa?" Dengan yakinnya aku menebak dia satpam depan pabrik.
maaf sensor dikit namanya
langsung saya bertanya pada dia "Kenapa telp kekantor? koq gak ke Hp aj?"
"Ini Hp-nya lagi rusak jadi nggak tau nomor kamu" Seolah meyakini ku.
"Oh gitu, Yaudah sms ke hp aja ya pak"
"Yaudah nomornya berapa?"
"082************* nanti kalo mau minta pulsa sms aja ya" Polos nya aku
"Iya, tolong isiin saya pulsa 50 ribu dulu ya ke nomor ini"
"Jadi nomor bapak X* lg bukan Es*a?"
"Iya"
Telepon terputus.
Tidak lama berapa menit. Nomor yang aku isi pulsa 50 ribu sms aku terus.
Dia selalu sms minta tolong kirimin pulsa untuk teman saya. bicaranya sih mau dijual lagi.
Dia juga sempet bilang kalo pulsa dari aku berapa? karna mau dijual lg ketemennya.
Tapi disitu saya tidak langsung curiga karena yaa memang saya yakin kalau dia itu memang satpam depan.
Belum sempat saya kirim pulsa, dia selalu telp saya terus. tolong kirimin dia udah nungguin katanya belum masuk. Pikir saya yaa memang saya belum kirim pulsanya.
Selalu dan Terus - terus sms / telp begitu, dikantor, dikampus.
Saya coba tanya dengan dia bagaimana dengan pembayarannya?
dia jawab : "Ya terserah kamu mau gimana? "
Ya dengan sesuai dengan ya sudah2 saya bicara "kalau gitu sama kan dengan produksi saja tanggal 18,karena hari ini tanggal  16" (Yang 2 Hari lagi anak2 Produksi gajian)
Dijawabnya "Iya"
Tanggal 17 dia sudah tidak ada kabar. disitu jumlah pulsa yang sudah saya kirim sudah 800 ribuan.
Saya mulai panik, karena memang saya udah coba untuk sms dia tp tak ada balasannya.
dari situ sya mencoba hubungi dia, tapi,.........
Nomor yang sering dia sms saya tidak aktif lagi,
Saya mencoba untuk telpon dia ke nomor Es*a
Ternyata diangkat, dan istrinya yang angkat telepon.
Saya tanya "Pak M*L dimana?Tolong panggilin"
Dipanngilah oleh istrinya, Lalu dy tanya ada apa?
saya to the point minta pembayaran pulsanya.
Dia sedikit agak bingung _+_)(^%&)^$#@!
Saya pun juga tidak mengerti. Apa saya di tipu?? :'(
Telepon saya tutup. Air mata mengalir karena saya tahu kalau diri saya memang sudah tertipu orang yang mengatasnamakan satpam di pabrik saya.
Bunyi telepon, Kring kring ....
Diangkatlah teleponnya oleh atasan saya. Ada yang cari saya yaitu memang beneran pak M*L.
Karena melihat saya nangis, atasan saya bicara kalau saya sedang online (terima telp)
Telpon tertutup.
Saya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Langsung atasan saya menelpon pak M*L untuk datang ke pabrik hari ini juga, karena memang jarak rumahnya ke pabrik dekat.
Saya ceritakan kronologinya (asseeeekkdisitu langsung saya tunjukin nomor2 yang sudah saya isi, dan atasan saya juga membantu untuk menghubungi nomor2 tersebut.
Tapi aalhasil nihil 0 besar...
nomor2 yang saya isi  pulsa tersebut sudah tidak aktif.
Perasaaan kacau, karena saya sedang diberi cobaan seperti ini.
Sedih memang, orang yang kita tidak kenal bisa tau kita jual pulsa.
dari situ saya bisa ambil hikmahnya. Yaa mungkin saya harus berhati2 terhadap orang yang berkomunikasi melalui telp. Karena jujur suara itu memang mirip dan sama dengan satpam dipabrik saya.
Esoknya saya melapor ke polsek terdekat, sampai sana saya cuma seperti curhat ngedongeng biasa, mereka yang berada disan juga seolah tidak ingin memprosesnya.
Yaa, saya sih tau maksud dia (need money's). Pak Polisinya sih bicara kamu lapor ke polres aja, karena di polres sana banyak yang menangani Cyber Crime (kaya pelajaran kampus gue) Pelindungan anak & wanita, dll. Entah yang lain2nya itu apa saya tidak mengerti. Karena baru pertama kalinya itu saya melapor ke polsek sendirian broo.. Ampuun nggak malu banget yaa cewek2 juga kesana sendirian. 
Pak pol-ya bicara lagi katanya "kalau proses disini bisa, tapi lama karena dari sini juga nanti langsung dibawa kesana.Nanti dapet panggilan lagi dari sini, terus dapet panggilan lagi dari sana. Jadi bisa lama"
Dengan sedih hati pergi dari kantor polsek. Yaa musibah bisa datang kapan saja dan darimana saja.

Klik pada gambar untuk memperbesar

Jadi Kesimpulannya :
  • Harus berhati-hati ketika menerima telepon
  • Tanya siapa dia (Ini Siapa?)
  • Tegaskan kepadanya Anda siapa (Mau bicara dg siapa? Saya siapa?)
  • Berikan pertanyaan yang kira2 sulit ia tebak (Yang mana? Bagaimana? Kenapa? Mau apa?)
  • Jangan berikan nomor Hp ke sembarang orang
  • Jangan terlalu percaya kepada orang yang tak dikenal melaui telepon
  • Laporkan ke POLRES yaa, JANGAN LAPOR ke POLSEK (Karena Prosesnya lama) 
Dibilang Lebay silahkan, Dibilang berlebihan ya sama aja gak ada bedanya . Karna itu memang pengalaman pribadi saya sendiri. Ya mungkin saya harus bersedekah 800 ribu itu bukannya sombong.
Sekian pengalaman enek, pahit dan  mual saya. Semoga kita bisa sama2 berbagi pengalaman dan waspadalah terhadap orang tak dikenal maupun dikenal. Terimakasih  : )

1 komentar:

  1. wow lain kali hati-hati yaa kak.. kalau ingin tahu tentang web gratis yukk disini saja.. terimakasih.

    BalasHapus